Selasa, 12 April 2016

Move On

Sudah cukup lama rasanya bekerja di kantor ini. Saatnya untuk di mutasi ke kantor lain sepertinya. Sore itu kepala seksi di ruangan memanggilku untuk menanyakan perihal ini. Mau tidak mau aku diusulkan untuk pindah ke kantor yang lain. Harapan sih bisa pindah ke kantor yang memang masih bisa ditempuh atau dilewati angkutan umum. Semenjak sih mas dipindah ke kantor yang jaraknya cukup jauh dan beda arah dengan kantorku maka semenjak itu pula aku jadi pemakai transportasi umum seperti angkot.

Dan benar sesuai dengan prediksiku, surat keputusan mutasi menyematkan namaku disana. Aku dipindah ke kantor yang jaraknya kira-kira kurang lebih 200 meter dari kantor asalku. Bersyukur dalam hati pulang pergi kantor masih bisa ku tempuh dengan menaiki angkutan umum.

Di kantor baru seperti biasa yang jadi pertanyaan rekan rekan biasanya seputar berangkat kantor dengan jalan kaki.
"Kok jalan kaki mbak?" atau "Nggak dianter masnya ya mbak?" atau ada juga yang komentar "Apa ngga coba bawa kendaraan aja mbak?" kan jauh juga tiap hari harus jalan kaki
Menanggapi hal itu aku tersenyum. Ya memang semenjak sih mas juga pindah kantor, aku tiap hari ke kantor biasanya dengan berjalan kaki dan disambung naik angkutan umum.
Beberapa kali masku sudah menawarkan untuk membelikan kendaraan bermotor yang lebih ringan dari kendaraan sebelumnya dan beberapa kali pula masku mengajakku berlatih mengendarai kendaraan roda empat. Tapi rasa trauma yang mendalam ( bahasanya agak berlebihan :D ) membuat diri ini masih enggan mengendarai motor.
Ya memang masih susah rasanya untuk membuang jauh jauh setiap ingatan saat jatuh dari motor. Seperti dulu pernah jatuh dari motor pun masih terbayang - bayang rasanya. Entah lah memang rasanya masih susah untuk melupakan kejadian - kejadian tersebut.Bahkan kejadian kejadian lain pun ikut masuk kedalam pikiran.

Tipe diri yang seperti ini terkadang membuat kepala sering pusing dan nafsu makan pun berkurang. Karena terkadang yang menurut orang lain mungkin sepele ( tidak perlu terlalu dipikirkan ) tapi bagi diri ini rasanya susah untuk melupakan. Lambat untuk bisa move on dari kejadian kejadian yang membuat diri sedikit trauma. Ibarat kata orang lain sudah pergi sampai Roma lah aku masih disini sini saja :D
Sekarang harus bertekad kuat untuk belajar memperbaiki diri. Melupakan kejadian kejadian yang membuat diri tidak bergerak maju. Belajar berlatih memkompromikan hati dan pikiran. Karena sejatinya manusia harus terus bergerak.

But everybody's changing
And I don't feel the same

Berdoa dan berusaha supaya suatu saat bisa mengendarai kendaraan lagi. :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar